Sabtu, 25 Januari 2014

PENGALAMAN AWAL MAHASISWA: CERITAKU, SEMANGKUK BAKSO, KECERIAAN DAN INDAHNYA KAMPUNG CITAWA




Jumat,  17 Januari 2014
Hari ini semangat membara didalam dada, tiba-tiba melesat tajam kepermukaan. Dimana rencananya saya akan mengikuti kegiatan P2, (Pengabdian Pada Masyarakat) yang diusung oleh HIMAS (Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah) Universitas Pendidikan Indonesia. Belum genap satu tahun saya tergabung dalam himpunan keren ini, saya sudah mendapat kesempatan untuk mengamalkan syarat humanisme dan sosialisme, yakni terjun langsung ke masyarakat untuk ambil andil dalam mencerdaskan bangsa, dan memberikan energi positif kepada masyarakat.

Sebelumnya, saya tidak terbesit sedikitpun untuk mengikuti kegiatan ini, ya mungkin memang karena saya yang terkadang anti-sosial, namun sesungguhnya dan sejujurnya, saya ini anti-fasis, lho apa coba? Hahaha. Bertempat di Gd PKM lt 1, saya dan teman-teman HIMAS mulai dari kakak angkatan taun 2011 hingga angaktan kami 2013 berkumpul untuk melaksanakan upacara pemberangkatan, cieee berangkat, semoga lain waktu kita berangkat Haji atau Umroh bareng-bareng, amiiin ya rabbal alamiiin.

            Dibuka oleh sambutan dari dosen kebanggan, Bapak Ayi kamipun dibelaki sedikit ilmu, bahwasanya kegiatan ini murni untuk pengabdian mahasiswa terhadap masyarakat, bukan masyarakat yang mengabdi untuk mahasiswa, haha. Oke, setelah sistematika pelepasan selesai, kami langsung meluncur menuju tempat dimana kami akan mengabdi, ya Kampung Citawa, Desa Tarumajaya, Kec. Kertasari, Kab Bandung. Kami melaksanakan agenda pencerdasan dan pengabdian ini selama tiga hari, terhitung sejak tanggal 17 januari hingga 19 januari 2014.

            Berangkat dari Kampus Bumi Siliwangi, UPI, Bandung. Kami menerjang ramainya jalanan ibukota Jawa Barat, ya Bandung kota kembang, sekarang mungkin jadi Bandung kota Taman, tetoooot, hahaha. Kami beramai-ramai menaiki Truk dari Kesatuan Bekang, serasa tentara kami, hohoho.

            Setibanya kami di desa Citawa, adzan maghrib seraya menyambut kami yang kelelahan karena perjalan sekitar tiga jam. Bayangin, tiga jam, berdempetan didalam truk dan itu sesuatu banget, haha. Langsung saja tanpa banyak menunggu, kami langsung menyiapkan segala sesuatunya untuk pengabdian kai di desa kelahiran pemandu saya semasa OSPEK dulu, sebut saja ia Mas Rifky atau Kang Rifky atau Abang Rifky, eh A Rifky juga boleh, kan orang sunda, huehehe.

Kami pun berberes ria. Seberesnya kami langsung diterjunkan ke masyarakat desa Citawa. Dimana kami semua diberikan perjamuan atau ucapan selamat datang dari Tokoh Masyarakat Desa Citawa, sayang penulis gak punya file-file foto selama disana, jadi pembaca silahkan terawang saja bagaimana keseruan kami disana, hahaha *ketawa rahwana*.

Seberes perjamuan alias penerimaan, kami melaksanakan ibadah solat isya berjamaan dan diakhiri dengan briefng untuk kegiatan esok di SDN Citawa 01. Masuklah kita disaat akan menutup mata dan merileksasikan otot-otot yang muringkel (pagujut) ketika.di truk, namun sayang kendala memang selalu ada. Apa kendalanya? Ada segelintir oknum yang ganggu-ganggu waktu istirahat unyu kami, alhasil susah deh buat bobo, hahaha.


Sabtu, 18 Januari 2014
Alhamdulillah, saya masih diberi kesempatan tidur oleh Gusti Alloh. Karena hari ini, saya musti mengajar Sejarah siswa-siswi kelas enam SDN Citawa 01. Ini pengalaman pertama saya untuk mengajar, bro. Senga bener ya, laga-laganya anak kemaren sore berani-beraninya ngajar, huehehehe.

Diawali dengan teh manis yang kubeli di warung,  pengharapan hari ini adalah semangat, karena cuaca di desa ini sama kayak suasana waktu lagi di ranu kumbolo, Semeru. Dinginnya, wuidiiiih gausah ditanya, kayaknya 10derajat dimari, ehehe. Oke, kebiasaan saya yang orang Jawa adalah, menikmati hari-hari dengan merokok, ups untuk adik-adik yang gak sengaja buka tulisan ini, jangan ditiru ya perbuatan penulis, karena merokok adalah budaya orang Jawa, dan lewat rokok, rokok ini telah menyumbang sekurang-kurangnya 70 triliun untuk APBN, wuidih seger tuh uang, kalau itu duit saya, saya belanjain buat beli mall yang entarnya saya jadiin Ruang Terbuka Hijau, cieee sok asik nih penulis, hehehe.

Oke back to the track, akhirnya saya pun mengajar nih ceritanya. Mengajar anak-anak SDN Citawa 01 kelas VI. Ditemani oleh partner saya yang kece badai, Mas Ferdy angkatan 2012. Kami diberi kesempatan untuk mengajarkan sosok Pak Karno, Peristiwa Seputar [Proklamasi dan Makna warna bendera Merah Putih. Awalnya anak-anak ini tegang, kenapa coba? Bukan karena melihat wjah saya dan Mas Ferdy yang sangar bin lucu tapi mereka dicek golongan darah. Ya, diambil setetes darahnya buat dicari identitas golongan darah mereka, hahaha.  Mulia bukan kegiatan kami? Hehe udah ah jangan gitu, entar disangka riya kan berabe.
           
Berhubung saya yang notabene seorang anak yang hidup urakan alias rokenrol, ya gaya ngajar saya juga rokenrol dan kurang terarah. Yang penting mah siswa/I hepi dan gak boring sama Kehadiran kaim berdua, hahaha. Pengalaman menarik adalah, disaat saya melontarkan sesi tanya jawab, eh seorang siswi SD ini ada yang nanya begini coba “Kak, umur kakak berapa?” duarrrrr, seketika langit cerah berubah mendung dan guntur pu datang menyambar, heloooow kamu masih kecil adik, kok nanya umur dan saya bukan pedopil yah, hahaha.

Mengajar pun berakhir, suatu pengalaman berharga bagi diri saya pribadi dan kami semua. Seberesnya saya santai-santai sembari merokok di warung sekedar untuk minum the dan makan bakso, tsaaaah sueger dah enak, beneran sumvah, gapercaya? Cobain deh, huehehe.

Tiba saatnya kami untuk mengadakan pertandingan sepakbola melawan warga kampung citawa. Atmosfer tiba-tiba berubah menjadi layaknya di Anfield Stadium disaat Liverpool menang melawan Manchester United 1 – 0 pada tgl 1 September 2013 lalu lewat gol semata wayang dari Daniel Sturridge, hehehe Maaf ya penulis sedikit rasis, hehe. Pertandingan berlangsung menarik dan atraktif, walau harus dimenangkan oleh masyarakat desa citawa dengan skor entah berapa. Dan pemenang berhak mendapat seekor ayam, karena pertandingan ini diberi tajuk Hayam Cup alias Pertandingan Piala Ayam, haha.

Pengalaman hari ini sangatlah tak terbayar oleh saya pribadi. Pada malam harinya kami bersama masyarakat kampung citawa, mengadakan nonton bareng film Merah Putih di pelataran Masjid Kp Citawa. Antusiasme warga sangatlah mencengangkan dimana barisan penonton tidak hanya diisi oleh anak-anak saja, namun ada remaja, dewasa hingga lansia, priceless!

Kegiatan hari kedua kami di desa citawa pun berkahir. Akhirnya tidur john, tidur, hahaha. Namun seperti biasa, kebiasaan saya di sini, ya ngeteh sambil merokok, ditutup dengan makan bakso. Karena pesan ayah saya sebelum saya pergi adalah “Wi, ini Bapak kasih uang, siapa tau kamu disana ingin makan bakso.” Dan ternyata firasat Bapak saya itu tidak meleset sedikitpun, kereeen.


Minggu, 19 Januari 2013
Tibalah kami pada hari terkahir kegiatan P2M di desa citawa ini. Sedih juga sih awalnya, dimana saya sudah merasakan kebersamaan dan kehangatan bakso diwarung, eh maksudnya masyarakat desa citawa, ehehe. Kegiatan hari ini adalah perlombaan bagi anak-anak, yaitu : Lomba mewarnai, permainan tradisional dan banyak deh sedikit lupa saya, ehehe.

Diawali dengan senam pagi, ya walaupun senamnya lebih kearah modern dance, tapi antusias warga lagi-lagi unpredictable, men. Super kereeen warga akan kehadiran kami semua, Semua Jempol saya angkat, ahahaha. Beres senam, langsung disambung permainan buat warga, dimulai dari Balap Bakiak hingga Makan Kerupuk. Ditempat lain lomba menggambar dan mewarnai pun dilaksanakan. Gak cuman itu, kita juga mengadakan bakti sosial  berupa bagi-bagi pakaian layak pakai untuk warga, wow kereeen bukaaaan?

Akhirnya tibalah kami diujung kebersamaan bersama mastarakat desa citawa. Sedih juga nih, berasa kayak Drama Queen, man. Haha.. tapi ini memang sudah kodrat kita untuk gak lama-lama disini. Udaranya dingin banget, saya aja tiga hari disana gak mandi seharipun, ehehehe.

Sehabis sholat Dhzuhur, kamipun bergegas makan siang dilanjut foto bersama, sebelum akhirnya kembali pulang ke Bandung menaiki Truk. Oh, maaan sakit-sakit lagi nih badan, hahaha. Tapi itu semua terbayar dengan pengalaman yang gak akan bisa didapetin seumur hidup saya dan temen-temen nih pasti.

Kayaknya segitu deh, pengalaman dan cerita aneh yang bisa saya suguhin ke temen-temen, semoga lain waktu kita bisa melakukan hal serupa lagi yah. Tanpa mengurangi rasa hormat dan melupakan kelezatan bakso juga teh dan rokok di kampung Citawa, saya Dwi mohon pamit undur diri. Sampai berjumpa di tulisan saya berikutnya. J

Jumat, 10 Januari 2014

ASAP BUSUR HUJAN Edisi serial: vol.3 - Final Episode: Topeng Sang Petopeng



ASAP BUSUR HUJAN
Edisi serial: vol.3
 The Final Episode
Topeng Sang Petopeng



            Panggil saja aku Jimz, nama lengkapku Jimi Mubarak. Nama ini berarti Pengganti, seperti pengharapanku untuk dapat menggantikan sosok orang yang telah mengabaikan ketulusan Cinta seseorang. Masih di tahun yang baru, kesialan nampaknya selalu meneamni hari-hariku di bulan Januari di tahun yang baru ini. Sedih mungkin satu kata yang terlukis dari kejadian yang kurasa dari tanggal 1 Januari hingga pada saat kuputuskan membuka Topeng kesabran dalam diriku.
            Pada saat itu entah mengapa perasaan nyaman bila chat dengan Rain terasa hilang. Dimana otakku memaksaku untuk tidak menggangu hidup Rain lagi. Sebenarnya, aku sudah mencoba melupakan Rain sejak aku mengetahui bahwa ia sudah berpacaran, ditambah kabar bahwa Rain sudah memiliki pilihan bila suatu saat hubungannya kandas, sebut saja ia Slamii.
            Slamii ini seorang yang pintar, baik, ramah, taat agama pokoknya idaman wanita banget, terkhusus wanita seperti Rain. Disitu rasa minder juga keberanianku seakan-akan menghilang ditelan kekuatan Slamii yang lebih dari diriku yang bagai seonggok daging diujung pisau. Lemaaah terkapar perasaanku, tak kusangka aku harus kembali menjadi seorang pengganti, cocok memang dengan namaku. Sejak hari itu kuputuskan untuk terus berusaha mengejar cinta Rain, walaupun aku sudah memprediksi akhir dari pengejaranku itu, kemungkinannya manis dan tragis, dan tragisnya adalah ditolak atau mungkin tidak ada kepastian.
            Semenjak dahulu memang rasa bosan selalu menghantui, namun berkat Ave, teman Rain yang terkadang memberikanku motivasi untuk tetap mengejar cinta Rain, karena ia merasa, aku dapat membahagiakan Rain. Namun, siapa yang dapat menyangka, setiap kali Rain dikaitkan dengan Slamii dan aku mendengar, sejujurnya itu sebuah pukulan telak. Hook awal disaat Slamii dan Rain jelas saling Cinta, ditambah jap mengenai Rain yang tidak suka aku, karena aku yang perokok juga tidak taat agama ditambah upper cut keras mendengar Rain yang moody, dimana seenaknya dia menempatkan diri untuk bahagia bersama pilihannya.
            Mungkin, cerita ku ini tidaklah Sehebat Pelangi, dimana perbedaan dapat dipersatukan. Cintaku ini tidak sekeren Asap yang menggumpal dan menurunkan butir keberkahan yang dinamakan Hujan. Petualangan mengejar cinta Rain ini layaknya sebuah permainan sepakbola, dimana prediksi selalu ada, dan kemungkinannya dua menang atau kalah. Mendengar Rain yang jauh memilih Slamii ketimbang diriku, jelas harapan yang kugantungkan pada dirinya harus terpaksa kuputuskan. Harapanku bersanding dengan Rain itu untuk membuat diriku jauh lebih baik dari aku yang dulu, aku bosan menjadi pecundang.
            Apakah benar cinta tidak mau mengenal diriku? Apakah benar cinta itu hanya untuk orang-orang yang baik? Rain yang kucinta, ku harap engkau bahagia bersama pria yang kau pilih. Aku selama ini berperan untuk kuat menunggu dirimu, dan berpura-pura menerima semua rasa sakit yang kuterima, semata-mata untuk dapat masuk kedalam hatimu. Cintaku tulus, namun sakit kututupi dengan topeng senyum gembira, dimana aku selalu mencoba ada menemani kesendirianmu, mensupportmu walau tak layak, mencoba ada disetiap detik kau membutuhkan sandaran untuk hanya sekedar mengobrol walaupun absurd atau geje. Semua kulakukan semata-mata untuk dapat bisa masuk kedalam hatimu.
            Tragis memang, pada akhirnya kisah cinta ku bersama Citra pada masa lalu, kembali terulang kini. Kuharapkan sejuta pengharapan untuk bersama mu Rain, walaupun aku harus memaksa diriku mundur karena statusmu juga sifat ketidakpastianmu. Jujur saja, kuterima awal kau menolak diriku untuk masuk ke kehidupanmu, kutahan sejuta tusukan dari orang-orang yang mengabarkan kebahagiaanmu dengan Slamii, kutahan rasa kecewa juga rasa ingin pergi darimu. Karena, ada Ave yang juga menopang diriku untuk tetap menunggu dirimu, karena sebuah Janji, janji dimana aku dapat membahagiakan dirimu, Rain.
            Dan, kini kuputuskan, kebahagiaanmu dapat tercapai bilamana aku pergi jauh meninggalkanmu. Dimana ku harus bisa dan dapat menerima kekecewaan yang kutelan sejak awal berusaha mengenal dirimu. Wahai Asap yang mengepul! Wahai Hujan yang akan segera turun….biarkanlah Pelangi itu datang menerangi bumi, mengindahkan seisinya dengan coretan garis penuh warna yang Tuhan berikan untuk bumi ini, biarkan Rain bahagia bersama orang yang ia pilih, biarkan Pelangi itu memberikan kecerahannya, keserasiannya dan keantiannya akan perbedaan untuk diri Rain yang kucinta. Biarkan aku, Jimi sang pengganti melihatnya bahagia, mengarungi hujan yang sulit dan merangkul senang bersama pilihannya menikmati Pelangi yang indah.
            Biarkan Rain mendapatkan sejuta harapan juga cahaya pengharapan akan Cinta juga kasih yang tulus dan ikhlas dan biarkan usaha ku membangun jembatan pemersatu yang indah bernama Tulip itu hilang dan kandas. Semoga kau bahagia bersama pilihanmu, Rain. Semoga…aku selalu berdoa untuk kebahagiaanmu. Selamat tinggal Cinta.


ASAP BUSUR HUJAN bermakna, bahwa Jimi (Asap) dan Rain (Hujan) tidak selamanya membiarkan keindahan Busur Hujan (Pelangi) menjadi sandaran dimana mereka bersatu dan bersama, doa, rasa kasih sebagai sahabat bisa menjadi jawaban misteri juga teka-teki dari ASAPBUSURHUJAN yang sakral. Kekuatan cinta yang Maha Dahsyat, yang sebelumnya tak pernah terpikir oleh saya, Dwi. Setelah sejuta fenomena alam, fenomena cinta, fenomena putus asa yang saya telan. Cerita ASAPBUSURHUJAN berakhir pada titik klimaks, dimana ASAP tidak akan membiarkan BUSUR HUJAN tidak muncul untuk mengindahkan bumi. ASAP berusaha apapun keputusannya, BUSUR HUJAN harus tetap hadir menghibur hati para manusia yang sepi, walau ASAP hanya dapat menjadi motor kemunculan BUSUR HUJAN.
Dan, inilah akhir dari serial ASAP BUSUR HUJAN. Sampai berjumpa dilain waktu, juga dilain tulisan.

YANG TAK PASTI: CINTA TAK PASTI



CINTA TAK PASTI


            Nama saya Jimi, saya akan menceritakan kisah ketidakpastian cinta saya dari awal hingga yang terdekat, disaat Rain juga memberikan ketidakpastian kepada diri saya. Baiklah, dan cerita Cinta tak pasti akan saya ceritakan…..

            Berawal dari sebuah kegagalan menjalin hubungan dan ikatan dengan seorang wanita bernama Shannen, aku, Jimi selalu mendapat ketidak pastian dalam kisah Cinta. Sepertinya orangtua ku mengetahui nasib hidup ku, mengapa namaku Jimi? Yang kulihat di tafsir nama, yang berarti Pengganti. Apakah orangtua ku mengetahui jalan cerita hidup anaknya yang malang ini? Hanya Tuhan dengan seluruh rahasia yang dapat menjawab. Kucoba untuk bangkit melewati masa keterpurukkan, karena dengan terpaksa aku harus memutus hubungan kasih bersama Shannen.
            Beranjak dari Shannon, kutemui gadis cantik beragama Kristiani, namanya Yobel, ia berasal dari Ibukota, Jakarta. Kupandang dirinya berdiri tegap lurus menghadap lorong sekolahanku semasa SMA, kutarik nafas perlahan, karena terkaget melihat dia yang cantik jelita. Ia, gadis ibukota dengan segudang keahlian, mulai dari fasih berbahasa inggris, suaranya yang amat merdu dan anak yang aktif. Kukenal dirinya lewat temanku, kubuatkan ia sebuah lagu berjudul GRACE, walau niatan lagu romantis, akhirnya selalu menjadi musik Metal yang progresive nan hikmat.
            Kebingunganku melanda, disaat aku ingin mengenalnya lebih jauh, mendekatkan hati kita, datanglah sosok lain, bernama Balqis, wanita idamanku sejak dulu. Ia, cantik, seorang gadis keturunan Arab, cita-citaku sejak dulu, mengasihi gadis dengan ketaatan agama yang luar biasa. Namun, kendala menjadi penahan dalam perjalananku dengannya, ia adik kelasku semasa SMA, dan ia pun sudah dimiliki orang lain. Tanpa banyak pikir, kuputuskan meninggalkan dirinya.
            Yobel, ia seakan-akan terkikis dari hatiku semenjak kedatangan seorang wanita bernama Riany, ia teman sekelasku di kelas dua SMA, ia cantik namun tak pernah terpikir untuk menyukai dirinya, kebetulan kita selalu mendapat kelompok yang sama. Lewat kebersamaan itulah timbul perasaan berbeda pada dirinya. Suatu saat kudengar kabar dari teman dekatnya bahwa ia menyukai diriku, seorang Jimi yang dengan banyak kekurangan yang diidamkan oleh wanita, Jimi tidak taat agama, perokok, pembangkang, tak pernah menuruti keinginan guru dan Jimi seorang ‘troublemaker’. Disitu pikiranku kacau, disaat aku ingin mengenal Yobel, datang Balqis, walau akhirnya kutingggalkan ia karena telah berpacaran dengan orang lain. Tiba-tiba Riany datang dengan seribu pengharapan untuk bersama denganku, dan bodohnya kuputuskan untuk tidak memberi kejelasan terhadap Riany.
            Sosok lain pun seakan-akan datang dengan seenaknya, sebut saja ia Citra. Ia gadis yang kusuka setelah kulupakan Yobel dan kugantungkan Riany. Manis pada awalnya, dimana kedekatanku dengan dia jauh lebih mudah dari mendekati Yobel dan Riany ataupun Balqis, karena untuk mengenal Citra aku dikenalkan dan dibantu oleh temanku yang sekaligus teman sepermainan Citra juga. Hari demi hari kudedikasikan untuk jauh mengenal Citra, karya seni kontemporer kubuatkan untuknya, kujadikan ia figur pembangkit semangat belajarku juga semangat bersekolah, namun sayang sebelum aku mendekati Citra, Citra sudah didekati lelaki lain yang sudah jauh lebih mengenal Citra.
            Bulan November bila kutak salah, kuberanikan diri untuk menyatakan Cinta kepada Citra, malam hari dimana ia menempati rumah tinggalnya sendirian, disaat Ibunya sedang melaksanakan ibadah Haji. Di depan pintu rumahnya, kucurahkan semua yang ada didalam hatiku, kuucakpan kalimat: “Maukah kamu menjadi Kekasihku?”. Citra pun bengong, seperti tak percaya, aku Jimi lelaki yang kurang lebih tiga bulannya mendekati dirinya, menemani kesendiriannya, memberanikan diri untuk mengajaknya menjalin Cinta. Malam itu ia tak menjawab…..hingga satu tahun lamanya.
            Kekesalanku memuncak disaat waktu aku mendekati Citra, Balqis sesosok wanita yang benar-benar aku idamkan telah sendiri, ia pun membuka hati nya untuk diriku masuk kedalamnya, kudengar curahan hati Balqis mengenai diriku dari adik teman ku yang kebetulan teman sekelas Balqis. Kekesalan juga penyesalan selalu menemani hari-hariku hingga pada akhirnya sesosok wanita suku batak bernama Deborty membuat diriku terkagum karena kebaikan hati nya, keramahan dirinya juga keceriaannya. Mungkinkah ini semua nasib burukkku? Apakah cinta tidak mau menerangi hidupku?
            Balqis yang akhirnya terlantar karena aku sibuk mengejar cinta Citra, yang pada akhirnya menggantungkan pernyataannku hingga satu tahun, Yobel yang sudah kulupakan karena sosok Riany dan pada akhirnya kugantungkan kepastianku dengan Riany. Oh Tuhan? Mengapa keajaiban cinta tak kunjung datang kepadaku? Mengapa Tuhan? Itu selalu kutanyakan pada Tuhan setiap kali ku beribadah. Dan, sosok Deborty yang datang dengan cepat dapat merubah semua prasangka burukku tentang keajaiban cinta yang bohong. Deborty pun menjadi kekasihku, walau pada akhirnya hubungan itu hanya berlangsung kurang dari satu bulan, malang bukan? Dirinya masih memiirkan mantan kekasihnya, dan diriku ini tidak bisa bersamanya karena perbedaan agama juga adat.
            Kenangan manis mendekatkan hati ku untuk Yobel. Usaha ku untuk menerima Riany. Kesakitan mendalam menunggu Jawaban dari Citra. Dan hubunganku dengan Deborty yang kurang dari satu bulan, membuatku berpikir bahwa Cinta itu hanya kiasan, tidak ada ketulusan dalam Cinta. Ketulusan itu hanya milik seorang Ibu kepada Anaknya. Aku Jimi Mubarak, dengan segenap rasa manis dan pahit akan Cinta mulai kembali dapat merasakan bahagianya berusaha, walau pada akhirnya Rain yang hingga kini masih menjalin hubungan dengan kekasihnya, dan Rain pula lebih memilih Slamii, ya lelaki dengan banyak sekali kelebihan, jauh dari diriku yang kotor. Jimi yang perokok, bodoh agamanya juga tidak pantas untuk bersanding dengan Rain.
            Ceritaku ini mungkin akar dari semua kisah pahit. Karma? Ya, mungkin itu yang dapat kudapat selama ini. Kutinggalkan Shannn tanpa alasan jelas, kupaksa menghapus memmori tentang Yobel dan kuabaikan rasa cinta ikhlas dari Riany untukku. Atas nama Tuhan yang Maha segalanya, kumohon maafkan kesalahanku yang bertumpuk ini, aku ingin hidup seperti manusia lain, yang dapat bahagia karena Cinta, Bersama teman-teman sepermainanku, aku hanya dapat melihat Guntur yang bahagia bersama Evi. Kulihat Aji yang bahagia bersama Delima. Kusaksikan bagaimana Adi yang selalu mendapat kebahagiaan cinta, kusaksikan Ardyan yang menikmati bahagia Cinta. Bagaimana Eka dan Chacha masih bersama hingga kini. Fandhi, ia sama sepertiku, sendiri..namun pada akhirnya sosok wanita bernama Rhisya dapat mengisi hatinya, dan aku ya aku Jimi Mubarak hanya dapat melihat kebahagiaan-kebahagiaan Cinta yang didapat teman-temanku, tak pernah kurasakan kebahagiaan, seceria, semanis dan sehebat kebahagiaan Cinta.
            Aku hanya dapat mengeluarkan senyum bahagia pada teman-teman yang menjalin kasih dengan pasangannya, walaupu di dalam hati, aku iri, aku sedih dan ingin rasanya kututup rasa Cinta ini. Tak percaya aku pada Cinta, hingga pada akhirnya munculah sesosok Rain, gadis mungil dengan kebaikannya, ketaatan agamanya juga keramahannya datang menghibur hatiku yang telah kututup untuk mencinta, dan kini ia pun harus pergi meninggalkanku, karena bila bersamaku, hanya akju yang akan merasa bahagia, namun dirinya mungkin harus menjalani hubungan dengan ketidak nyamanan.

Aku Jimi Mubarak, untuk kesekian kalinya…mencoba membuka hati, walau gagal kembali. Mungkin untuk hidup, aku tak butuh pendamping. Selamat Tinggal Rain, maafkan kesalahanku.
Semua wanita yang kusakiti atau tak kugubris perasaannya kepadaku, aku mohon maaf sebesar-besarnya, aku tau kata maaf tidak dapat mengobati semua rasa sakit yang kalian rasakan, namun setidaknya aku berusaha untuk memperbaiki diri dan mencoba meyakinkan diri untuk tidak mudah menjatuhkan hati pada sembarang wanita.

JIMI MUBARAK also known as DWI NUR AKBAR W
Selamat menghilang rasa Cinta…..

Kamis, 02 Januari 2014

ASAP BUSUR HUJAN : Edisi serial - Vol.2


ASAP BUSUR HUJAN
Edisi serial: Vol.2

            Selamat kembali mengunjungi blog ini. Terimakasih atas feedback yang teman-teman berikan dengan membaca cerita ASAPBUSURHUJAN. Suatu kenikmatan tersendiri untuk saya, disaat teman-teman mengunjungi blog ini untuk mengintip isi blog ini.
            Perkenalkan, nama saya Dwi Nur Akbar W, biasa dipanggil Wii, FATxWII, atau santaslays. Ini adalah edisi kedua serial ASAPBUSURHUJAN, di edisi kedua ini, saya akan menceritakan tentang kisah Jimi Mubarak dan Rain Selfiani yang mulai ikut mengkampanyekan #savesharks. Lebih jelasnya, silahkan dibaca cerita fiktif bernuansa melankolis dan segelimet persoalan tentang cinta.


ASAP BUSUR HUJAN
The Series: vol.2
#savesharks



            Pagi bersinar seperti biasanya, dimana ayam berkokok memanggil manusia-manusia untuk bergegas bangun untuk mempersiapkan diri menghadapi petualangan baru di hari ini. Kisah ini masih berkisah tentang seorang remaja yang sedang mengejar seseorang, panggil saja dia Jimi. Pria bernama lengkap Jimi Mubarak (arti nama, baca: Pengganti yang Mendapat Berkat). Ia adalah seorang lelaki penggemar hal-hal yang berbau kemanusiaan atau perlindungan alam. Hingga pada suatu hari ia melihat kampanye #savesharks (baca: menyelamatkan hiu) di sebuah timeline twitter, dan ternyata orang tersebut Riyani Djangkaru, seorang reporter dan pembawa acara petualangan yang sudah tidak asing di telinganya. And the story has begun…

            Huaaaaah, ada lagi nih ulah manusia untuk mengeruk keuntungan lewat sirip dan daging hiu. Padahal kan, hiu walaupun menyeramkan tetep oenjoe (baca: unyu atau lucu). Ah, seru juga nih kalo ikutan ngampanyein ini, sebelumnya juga gua seneng kampanyein #saveorangutan sama Kretek Indonesia. By the way, asik nih kalo iseng jailin si Rain, ehehe.
            Okeeey, keisengan gua pun dimulai, ketika blekberi (baca: blackberry) udah lama banget gak berdering pertanda bbm masuk atau sms dari orang, soalnya udah berapa taun yah jomblo, hihihi curhat dah. Hari itu, gua gak inget persis hari dan jam berapa yang selalu gua inget gua isengin Rain, hahaha. Seperti biasa diawali dengan basa-basi yang norak dan ketinggalan jaman gua chat Rain, si mungil nan lucu dari negeri Pelangi. Sederhananya kita chatting kayak anak muda yang lagi kasmaran, oh bentar itu perasaan gua, men. Entah rain seperti apa, keliatannya ish biasa aja, nothing special at all, hahaha.
            Hari itu gak tau kenapa keisengan gua menimbulkan sebuah panggilan lucu untuk Rain, panggilannya itu Itong. Apa itu Itong? Jangan kepo dong, hahaha. Oke, gua jelasin Itong itu adalah figur Hiu Tonggos yang terlihat unyu, Itong ini diciptakan oleh Dive Magazine, majalah dimana gua pertama kali ngeliat Itong dan memperdalam persoalan #saveharks.
            Sejak hari itu, nama Itong selalu kita agungkan sebagai panggilan. Oiya, gua belum cerita kenapa gua bisa chat sama Rain, padahal ditulisan sebelumnya kita seperti bermusuhan. Kita udah baikan, semenjak teman Rain, Ave mengajak kami duduk bersama untuk meluruskan segala kejanggalan dan kesala fahaman yangmenerus, hihihi. Thanks so much Ave!
            Dengan intensitas chat yang over, alah lebaaaay juga ya, padahal biasa aja, gak sering-sering juga. Biar keliatan hebat aja, hahaha klasik. Oke, semenjak hari itu, Itong menjadi panutan bagi kita berdua. Sebenernya Rain juga suka sama Hiu, dia bilang Hiu itu lucu, dan dimata gua Hiu itu harus dilindungi karena memang unik. Akhirnya, pada suatu ketika Dive Mag membuka pesanan Trucker #savesharks. Tanpa banyak berpikir saya pun langsung memesan dua buah trucker #saveshark. Sebelum memesan, saya berpura-pura nanya ke Rain, warna yang bagus warna apa, pilihannya ada merah, hitam, biru dan hijau. Dan dengan modus operasi ala 007, gua berhasil dapetin keinginan Rain untuk memilih warna Hitam. Okeee, langsung gua kontak Dive Mag dengan memesan trucker berwarna Biru dan Hitam.
            Hari demi hari berlalu setelah pembayaran trucker tersebut rampung, akhirnya trucker itu pun datang, dan inilah penampakannya….
 
Nah keren kan, kreysi abissss, hahaha. Oke semenjak hari itu, kita suka melupakan yang namanya manggil nama asli, sampe kalo saling kesel Itong jadi sasarannya. Mungkin cerita yang gua sajiin disini gak seindah FTV, atau pun sekelas film layar lebar mantep masa kini, ya sebuah film yang diangkat dari Novel karya HAMKA, Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck. Too many to tell yah gua, sampe lupa untuk apa gua tulis cerita ini. Ya, semenjak hari itu, kita secara gak langsung support yang namanya #savesharks.
Mengapa kita harus menyelamatkan ikan hiu?
Dalam 50 tahun terakhir, beberapa populasi hiu mengalami penurunan sampai 99%. Diperkirakan 100 juta hiu dibunuh setiap tahunnya dengan 73 juta diantaranya dibunuh hanya untuk siripnya. Sirip mereka dipotong dalam kondisi hidup dan badannya dibuang kembali ke dalam laut. Ini berarti 98% bagian dari hewan ini terbuang sia-sia.
Hiu adalah predator tingkat atas di laut, merupakan pemegang kendali atas rantai makanan, penurunan jumlah populasinya yang begitu cepat akan sangat mempengaruhi keseimbangan ekosistem di laut – ditambah fakta bahwa mereka memerlukan waktu yang lama untuk bertumbuh dewasa, memiliki rentang usia yang cukup panjang namun hanya melahirkan sedikit keturunan serta rentan terhadap penangkapan berlebih.
Bertentangan dengan mitos bahwa sirip hiu mengandung banyak nutrisi, penelitian membuktikan bahwa sirip hiu mengandung merkuri 42x lebih tinggi dari batas aman. Penelitian juga menyatakan bahwa pada dasarnya hiu tidak menyukai manusia karena daging manusia banyak mengandung otot – yang sebenarnya terjadi adalah mereka salah mengidentifikasi manusia sebagai anjing laut yang merupakan buruan mereka.
100 juta hiu mati setiap tahun karena ulah manusia. 10 manusia meninggal setiap tahunnya karena serangan hiu.
Bertolak dari fakta-fakta di atas, tahun ini Divemag mengambil inisiasi untuk mengkampanyekan #SaveSharks – sebuah gerakan yang mengajak semua individu, instansi, organisasi, untuk menolak pembantaian hiu baik untuk siripnya maupun untuk dagingnya. (sumber: Dive Mag)
 Nah, kurang lebih seperti itulah, mengapa gua pengen cerita soal #savesharks. Semoga bermanfaat ya teman-teman semua. Dan jangan lupa doakan gua supaya dapat bersanding dengan Rain. Trims.

Kamu juga bisa menunjukkan kepedulianmu dengan berpartisipasi aktif mengisi
petisi penolakan pemanfaatan hiu di http://www.petol.org/SOSharks – it’s only a click away.

Follow Itong: @itong_hiu
Sebarkan tagar #savesharks dan ikutserta lah didalamnya.

Situs dimana saya menyadur penjelasan mengenai Hiu: http://divemagindonesia.com/divemagindonesia/?p=1068