Selamat Hari Sabtu. Saya Wii, seorang anak yang ingin
mencurahkan apa yang ada di otak saya saat ini. Disini, dicoret-coretan ini
saya cuman mau nulisin tentang maksud dari OSPEK (orientasi
studi dan pengenalan kampus) dan apakah sesuai maksud dari OSPEK di dalam
singkatan tersebut, atau hanya sebuah istilah saja, dan cenderung ke arah
perploncoan. Entah siapa yang memulai tradisi konyol ini, katanya pengenalan
kampus dan orientasi studi tapi mengapa selama 18 tahun ini yang ada itu korban
jiwa dan korban jiwa lagi. Alasannya simple banget, meninggal karena kelelahan
lah, karena A, B, C dan masih banyak alasan lain. Mengapa tradisi purba ini
terus berjalan ya?
Dengan
adanya perploncoan bukan ada yang namanya suatu keakraban antara Mahasiswa baru
dan Mahasiswa Lama atau akrab disebut Senior. Masalah senioritas, apakah harus
diagungkan di ranah intelektual? Taik! Itu satu kata yang selalu saya umpat
disaat para senior dengan seenaknya memperlakukan saya. Jujur aja, emang saat
saya di OSPEK kemarin gak ada perploncoan dan kekerasan fisik, tapi keekrasan
psikis itu nyata adanya.
Lalu,
apakah senior itu adalah Raja? Yang dapat seenaknya memerintah para Mahasiswa
Baru??? Helooooowww, pada dasarnya manusia itu dididik untuk saling menghormati
satu sama lain, gausah pake istilah senior dan junior hingga parahnya ada
tradisi angkatan ganjil dan genap, are you stupid, doods???
Berkaca
dari perlakuan senior yang semena-mena itu pasti didasari oleh keinginan Balas
Dendam, mengapa demikian? Ya iyalah, orang dulu mereka juga di OSPEK sama kakak
angkatannya, maka dari itu terkutuklah orang-orang yang merubah sistem yang
sebenarnya dari OSPEK mengarah kepada perploncoan, kekerasan fisik dan psikis.
Are you stupid, maderfaker??? Pikiran lu tuh dangkal kalo mengagungkan Balas
Dendam, saya pribadi lebih suka bales dendam bukan dengan cara membalas apa
yang telah diperlakukan para senior. Saya balas lewat kritikan membangun yang
berujung pada pencerahan para Bigot yang bertengger di Perguruan Tinggi.
Apa
kalian akan tetap membiarkan budaya purba semacam OSPEK, sebuah warisan
Revolusi Industri yang kalian Agung-agung kan itu? Gua sih ogah,
mening juga kasih Mahasiswa Baru itu sesuatu yang Ngena dan gak pake kekerasan.
Kekerasan itu memang boleh lah dilaukan kalo si Mahasiswa Baru ini kelewat
batas dari norma dan sopan santun yang telah diwariskan oleh leluhur-leluhur
kita dimasa lalu. Tapi kalo tradisi perploncoan gak lah, masa kaum intelek pikirannya
dangkal?
Ayo
mulai hari ini dan seterusnya, gausah lah tradisi perploncoan, menjahili
mahasiswa abru kelewat batas. Inget Karma, Tuhan itu adil, sob. Semoga hati
nurani kalian terbuka semua. HENTIKAN OSPEK!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar