Kamis, 19 April 2012

Tips-Tips Untuk Mengatasi Geng Motor


Holla! Saya mau sedikit mengungkapkan perasaan dalam diri saya tentang permasalahan yg sedang marak kita dengar, yupsi "Geng Motor". Latar belakang permasalahan ini saya rasa akibat kurangnya wadah untuk anak muda di Indonesia untuk berkarya, mulai dari Lapangan Pekerjaan yang sulit dan kehidupan masyarakat Indonesia yang amat sangat keras.
Saya punya beberapa tips supaya geng motor dapat dihentikan, namun ini opsi yang saya kira bisa mengurangi dan bahkan menanggulangi permasalahan yang marak hadir di televisi nasional Indonesia.

Beberapa opsi yang saya pikirkan adalah :
1. Sasana Tinju
Seharusnya pemerintah mendirikan Sasana Tinju khusus untuk para geng motor yang gemar berkelahi. Pendaftaran dan segala macam hal janganlah disinggung alias gratisss. Dengan begini kita bangsa Indonesia bisa memunculkan Petinju Petinju berkualitas yang memiliki kemampuan terpendam. Daripada mereka berkelahi sesama geng atau malah melukai warga sipil yang mereka temui, lebih baik mereka masuk Sasana Tinju yang dikelola oleh pemerintah.

2. Track Balap (Lintasan Balap)
Berikanlah kemudahan dalam menggunakan arena balapan motor di Indonesia. Perbanyak track balap, dikhususkan untuk para Geng Motor yang gemar menunggangi si kuda besi milik mereka. Bakalan banyak pembalap-pembalap berkualitas yang tersaring dari hal ini. Asli Indonesia punya banyak generasi muda yg berbakat, namun sayang tidak ada wadah apresiasi yang layak.

3. Keamanan Secara Honorer
Mengapa tidak dibuat sekolah khusus untuk orang-orang yang ditakdirkan mempunyai skill di bidang permainan samurai, tongkat, dll ? Disini kita dapat membuat lapangan kerja baru, yaitu para anggota geng motor yg punya skill lebih ini bisa bekerja sebagai "Keamanan" secara kontrak (ex : mereka diberdayakan untuk menjaga Bank, Stadion Sepakbola, atau bahkan menjadi Body Guard pribadi). Lumayankan mereka bisa punya uang tanpa harus bekerja keras memeras orang yg lagi lewat.

4. Lahan Untuk Parade Band
Opsi terakhir ini saya tujukan khusus untuk pemerintah, karena saya rasa tempat mengapresiasikan diri di bidang musik sudah cukup sulit kita lakukan, karena tidak adanya tempat dan perijinan yang sulit. Para anggota geng motor dapat moshing, stage diving, powgo atau apapun yg berbau dance saat musik-musik independen yang dimainkan. Mereka diberi kepercayaan menjadi keamanan acara, karena saya rasa aparat kepolisian kurang tanggap dalam masalah musik underground, mereka hanya suka mempersulit, ehehe maaf ya Pak Polisi, bukan maksud saya buruk.

Nah sobat, itu beberapa opsi yg saya pikirkan dalam otak saya saat perjalanan pulang dari Headcore Barbershop menuju Rumah saya di Cimahi. Saya berfikir bahwa opsi saya ini dapat mengurangi hal-hal dan tindakan-tindakan yg kurang berkenan dari para anggota geng motor. Sekian dari saya, sampai jumpa! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar