ASAP BUSUR HUJAN
Edisi serial: vol.3
The Final Episode
Topeng Sang Petopeng
Panggil
saja aku Jimz, nama lengkapku Jimi Mubarak. Nama ini berarti Pengganti, seperti
pengharapanku untuk dapat menggantikan sosok orang yang telah mengabaikan
ketulusan Cinta seseorang. Masih di tahun yang baru, kesialan nampaknya selalu
meneamni hari-hariku di bulan Januari di tahun yang baru ini. Sedih mungkin
satu kata yang terlukis dari kejadian yang kurasa dari tanggal 1 Januari hingga
pada saat kuputuskan membuka Topeng kesabran dalam diriku.
Pada
saat itu entah mengapa perasaan nyaman bila chat dengan Rain terasa hilang.
Dimana otakku memaksaku untuk tidak menggangu hidup Rain lagi. Sebenarnya, aku
sudah mencoba melupakan Rain sejak aku mengetahui bahwa ia sudah berpacaran,
ditambah kabar bahwa Rain sudah memiliki pilihan bila suatu saat hubungannya
kandas, sebut saja ia Slamii.
Slamii
ini seorang yang pintar, baik, ramah, taat agama pokoknya idaman wanita banget,
terkhusus wanita seperti Rain. Disitu rasa minder juga keberanianku seakan-akan
menghilang ditelan kekuatan Slamii yang lebih dari diriku yang bagai seonggok
daging diujung pisau. Lemaaah terkapar perasaanku, tak kusangka aku harus
kembali menjadi seorang pengganti, cocok memang dengan namaku. Sejak hari itu
kuputuskan untuk terus berusaha mengejar cinta Rain, walaupun aku sudah
memprediksi akhir dari pengejaranku itu, kemungkinannya manis dan tragis, dan
tragisnya adalah ditolak atau mungkin tidak ada kepastian.
Semenjak
dahulu memang rasa bosan selalu menghantui, namun berkat Ave, teman Rain yang
terkadang memberikanku motivasi untuk tetap mengejar cinta Rain, karena ia
merasa, aku dapat membahagiakan Rain. Namun, siapa yang dapat menyangka, setiap
kali Rain dikaitkan dengan Slamii dan aku mendengar, sejujurnya itu sebuah
pukulan telak. Hook awal disaat Slamii dan Rain jelas saling Cinta, ditambah
jap mengenai Rain yang tidak suka aku, karena aku yang perokok juga tidak taat
agama ditambah upper cut keras mendengar Rain yang moody, dimana seenaknya dia
menempatkan diri untuk bahagia bersama pilihannya.
Mungkin,
cerita ku ini tidaklah Sehebat Pelangi, dimana perbedaan dapat dipersatukan.
Cintaku ini tidak sekeren Asap yang menggumpal dan menurunkan butir keberkahan
yang dinamakan Hujan. Petualangan mengejar cinta Rain ini layaknya sebuah
permainan sepakbola, dimana prediksi selalu ada, dan kemungkinannya dua menang
atau kalah. Mendengar Rain yang jauh memilih Slamii ketimbang diriku, jelas
harapan yang kugantungkan pada dirinya harus terpaksa kuputuskan. Harapanku
bersanding dengan Rain itu untuk membuat diriku jauh lebih baik dari aku yang
dulu, aku bosan menjadi pecundang.
Apakah
benar cinta tidak mau mengenal diriku? Apakah benar cinta itu hanya untuk
orang-orang yang baik? Rain yang kucinta, ku harap engkau bahagia bersama pria
yang kau pilih. Aku selama ini berperan untuk kuat menunggu dirimu, dan
berpura-pura menerima semua rasa sakit yang kuterima, semata-mata untuk dapat
masuk kedalam hatimu. Cintaku tulus, namun sakit kututupi dengan topeng senyum
gembira, dimana aku selalu mencoba ada menemani kesendirianmu, mensupportmu
walau tak layak, mencoba ada disetiap detik kau membutuhkan sandaran untuk
hanya sekedar mengobrol walaupun absurd atau geje. Semua kulakukan semata-mata
untuk dapat bisa masuk kedalam hatimu.
Tragis
memang, pada akhirnya kisah cinta ku bersama Citra pada masa lalu, kembali
terulang kini. Kuharapkan sejuta pengharapan untuk bersama mu Rain, walaupun
aku harus memaksa diriku mundur karena statusmu juga sifat ketidakpastianmu.
Jujur saja, kuterima awal kau menolak diriku untuk masuk ke kehidupanmu,
kutahan sejuta tusukan dari orang-orang yang mengabarkan kebahagiaanmu dengan
Slamii, kutahan rasa kecewa juga rasa ingin pergi darimu. Karena, ada Ave yang
juga menopang diriku untuk tetap menunggu dirimu, karena sebuah Janji, janji
dimana aku dapat membahagiakan dirimu, Rain.
Dan,
kini kuputuskan, kebahagiaanmu dapat tercapai bilamana aku pergi jauh
meninggalkanmu. Dimana ku harus bisa dan dapat menerima kekecewaan yang kutelan
sejak awal berusaha mengenal dirimu. Wahai Asap yang mengepul! Wahai Hujan yang
akan segera turun….biarkanlah Pelangi itu datang menerangi bumi, mengindahkan
seisinya dengan coretan garis penuh warna yang Tuhan berikan untuk bumi ini,
biarkan Rain bahagia bersama orang yang ia pilih, biarkan Pelangi itu
memberikan kecerahannya, keserasiannya dan keantiannya akan perbedaan untuk
diri Rain yang kucinta. Biarkan aku, Jimi sang pengganti melihatnya bahagia,
mengarungi hujan yang sulit dan merangkul senang bersama pilihannya menikmati
Pelangi yang indah.
Biarkan
Rain mendapatkan sejuta harapan juga cahaya pengharapan akan Cinta juga kasih
yang tulus dan ikhlas dan biarkan usaha ku membangun jembatan pemersatu yang
indah bernama Tulip itu hilang dan kandas. Semoga kau bahagia bersama
pilihanmu, Rain. Semoga…aku selalu berdoa untuk kebahagiaanmu. Selamat tinggal
Cinta.
ASAP BUSUR HUJAN bermakna, bahwa
Jimi (Asap) dan Rain (Hujan) tidak selamanya membiarkan keindahan Busur Hujan
(Pelangi) menjadi sandaran dimana mereka bersatu dan bersama, doa, rasa kasih
sebagai sahabat bisa menjadi jawaban misteri juga teka-teki dari ASAPBUSURHUJAN
yang sakral. Kekuatan cinta yang Maha Dahsyat, yang sebelumnya tak pernah
terpikir oleh saya, Dwi. Setelah sejuta fenomena alam, fenomena cinta, fenomena
putus asa yang saya telan. Cerita ASAPBUSURHUJAN berakhir pada titik klimaks,
dimana ASAP tidak akan membiarkan BUSUR HUJAN tidak muncul untuk mengindahkan
bumi. ASAP berusaha apapun keputusannya, BUSUR HUJAN harus tetap hadir
menghibur hati para manusia yang sepi, walau ASAP hanya dapat menjadi motor
kemunculan BUSUR HUJAN.
Dan, inilah akhir dari serial
ASAP BUSUR HUJAN. Sampai berjumpa dilain waktu, juga dilain tulisan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar