Sabtu, 14 Desember 2013

Corat-coret: OSPEK? Taik.


            Selamat Hari Sabtu. Saya Wii, seorang anak yang ingin mencurahkan apa yang ada di otak saya saat ini. Disini, dicoret-coretan ini saya cuman mau nulisin tentang maksud dari OSPEK (orientasi studi dan pengenalan kampus) dan apakah sesuai maksud dari OSPEK di dalam singkatan tersebut, atau hanya sebuah istilah saja, dan cenderung ke arah perploncoan. Entah siapa yang memulai tradisi konyol ini, katanya pengenalan kampus dan orientasi studi tapi mengapa selama 18 tahun ini yang ada itu korban jiwa dan korban jiwa lagi. Alasannya simple banget, meninggal karena kelelahan lah, karena A, B, C dan masih banyak alasan lain. Mengapa tradisi purba ini terus berjalan ya?
            Dengan adanya perploncoan bukan ada yang namanya suatu keakraban antara Mahasiswa baru dan Mahasiswa Lama atau akrab disebut Senior. Masalah senioritas, apakah harus diagungkan di ranah intelektual? Taik! Itu satu kata yang selalu saya umpat disaat para senior dengan seenaknya memperlakukan saya. Jujur aja, emang saat saya di OSPEK kemarin gak ada perploncoan dan kekerasan fisik, tapi keekrasan psikis itu nyata adanya.
            Lalu, apakah senior itu adalah Raja? Yang dapat seenaknya memerintah para Mahasiswa Baru??? Helooooowww, pada dasarnya manusia itu dididik untuk saling menghormati satu sama lain, gausah pake istilah senior dan junior hingga parahnya ada tradisi angkatan ganjil dan genap, are you stupid, doods???
            Berkaca dari perlakuan senior yang semena-mena itu pasti didasari oleh keinginan Balas Dendam, mengapa demikian? Ya iyalah, orang dulu mereka juga di OSPEK sama kakak angkatannya, maka dari itu terkutuklah orang-orang yang merubah sistem yang sebenarnya dari OSPEK mengarah kepada perploncoan, kekerasan fisik dan psikis. Are you stupid, maderfaker??? Pikiran lu tuh dangkal kalo mengagungkan Balas Dendam, saya pribadi lebih suka bales dendam bukan dengan cara membalas apa yang telah diperlakukan para senior. Saya balas lewat kritikan membangun yang berujung pada pencerahan para Bigot yang bertengger di Perguruan Tinggi.
            Apa kalian akan tetap membiarkan budaya purba semacam OSPEK, sebuah warisan Revolusi Industri yang kalian Agung-agung kan itu? Gua sih ogah, mening juga kasih Mahasiswa Baru itu sesuatu yang Ngena dan gak pake kekerasan. Kekerasan itu memang boleh lah dilaukan kalo si Mahasiswa Baru ini kelewat batas dari norma dan sopan santun yang telah diwariskan oleh leluhur-leluhur kita dimasa lalu. Tapi kalo tradisi perploncoan gak lah, masa kaum intelek pikirannya dangkal?
            Ayo mulai hari ini dan seterusnya, gausah lah tradisi perploncoan, menjahili mahasiswa abru kelewat batas. Inget Karma, Tuhan itu adil, sob. Semoga hati nurani kalian terbuka semua. HENTIKAN OSPEK!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar